Senin, 16 Januari 2017

Laptopku berfungsi lagi karena Allah

Tags
Bismillah hirrohman nirrohim

Kejadian ini terjadi baru-baru saja, dimana waktu itu ada beberapa santri yangmembuat film pendek dengan memakai alat-alat saya. Karena memang santri ini yang sudah terdaftar dalam kegiatan multimedia, maka saya beri. Pada saat setelah di edit, memakai Sonny Vega pro, memang agak memakan waktu lama untuk rendernya. Pada saat pertama tanpa di sengaja laptop ke cabut, hingga mereka membuat kembali, sedangkan hari berikutnya memang lama untuk kasus yang serupa.Setelah selesai di simpan  tanpa saya cek, laptop masih berada di kantor ( kami menyebutnya Pondok bambu), baru keesokan pagi saya diberi tahukan oleh Ust. Ali," Pak Nasrto, laptop kena bocoran air hujan ". TAnpa pikir panjang saya lansung berlari menlihat laptop saya......."Masya Allah, laptop saya dalam keadaan terbuka dan basah karena kena bocoran air hujan".  Hati saya sangat kecewa, marah , sedih,dan frustasi melihat kejadian tersebut.Saya ambil dan bawa kekamar, serta saya letakkan dalam posisi miring dengan harapan biar airnya turun yang sebelumnya saya keringkan dengan kaos dalam. setelah selesai saya menuju masjid , karena waktunya untuk belajar usmani, tiba di masjid saya sholat sunah masjid,...dan waktu sholat itu saya menangis meminta dan memohon ke pada Allah,untuk diampuni dosa saya , saya mengadu tentang laptop saya  yang diperkirakan rusak, mohon rezeki di mudahkan kalau rusak bisa di bawa service komputer.  Setelah saya sholat...saya menuntut ilmu dengan hati yang sedih karena kejadian tadi. Karena untuk service  biaya nya saya tidak mau dari uang kiriman untuk Mondok. Saya sudah niat mau pinjam dengan teman dan akan saya bayar cicil.

Setelah sholat Dzuhur, dan sunah,ya juga, saya kembali menangis dan meminta , memohon  dan ridhonya untu masalah saya tentang laptop dibisa di selesaikan dengan mudah. Setelah Pengajian fiqih bersama Pak KH. Ahmad Fatih.S. saya pulang kekamar, dam kebetulan ketemu dengan santri yang memakai alat saya, lantas saya bicara kepada mereka. Disitulah saya di uji dengan kesabaran ,keikhlasan, tabah dalam menghadapi mereka, dan menyelesaikan masalah tidak dengan amarah. Setelah saya nasehati, kami bertiga kekamar,untuk melihat laptopku. Tak lama laptop kuambil dan siap-siap di nyalakan,....namun sebelumnya......laptop dalam keadaan off tapi sudah terbuka......telapat tangan kanan saya memegang keyboard...dan berdua kepada Allah......pertama Bismillah, sholawat nabi, takbir.....dan  membaca Masya Allah lahaula walla quwata illa billah, lalu memohon untuk bisa di operasikan  laptop ku...... saa tekan tombol power dengan membaca basmallah......terlihat nyala dan muncul gambar window.............alhamdulillah.........saya memuji dan mengucapakn syukur alhamdulillah kepada Allah, karena atas izinnya serta ridho Nya....laptop saya berfungsi kembali.....dan tulusan ini setelah kejadian tersebut.
Ini kejadaian kedua saya dipondok, dan memohon sungguh ke pada Allah, sebagaimana sabda Nabi SAW ;" Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdo'a"
 dan seperti tercantum dalam surat Al Qashash ayat 68, Allah SWT berfirman :
"Tuhanmulah yang menjadikan segala yang dikehendaki Nya dan memilihnya sendiri, tiada hak bagi mereka memilih ." ( Qs. Al-Qashash)
Demikian lah pengalaman saya , semoga makin mendekatkan diri kita dan hanya kepada Nya, kita mengadu, meminta, memohon dalam segala urusan dan hasilnya terserah kehendak Allah. Amin

Senin, 09 Januari 2017

Mewaspadai Generasi Ibnu Muljam



Sumber : Majalah Mafahim, ( Habib Miqdad Baharun )


Sayyidina Ali bin Abi Thalib karamallahuwajhah gugur sebagai syahid pada waktu subuh tgl. 7 Ramadhan akibat tebasan pedang salah seorang anggota sekte Khawarij yang bernama Abdurrahman bin Muljan Al Murodi.  Uniknya sang pembunuh ini melakukan aksinya sambil berkata ,” Hukun itu milik Allah, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.”  Tidak berhenti sampai disitu, saat melakukan aksi bejadnya ini Ibnu Muljam mulutnya tidak berhenti mengulang-ulang ayat 207 Surat Al Baqarah yang artinya ,”Dan diantara manusia ada orang yang mengorbankan dirinya karena mencari keridhaan Allah; dan Allah Maha Penyantun kepada hamba-hamba –Nya.” Tatkala Khalifah Ali bin Abi Thalib karamallahu wajhah akhirnya gugur, Ibnu Muljam pun dieksekusi mati dengan cara di qishas. Proses qishasnya pun bisa membuat kita tercengang karena saat tubuhnya telah diikat untuk dipenggal kepalanya, ia masih sempat berpesan kepada algojo yang mendapat tugas melakukan eksekusi,” jangan penggal kepala ku sekaligus. Tapi potonglah anggota tubuhku sedikit demi sedikit hingga aku bias menyaksikan anggota tubuhku disiksa di jalan Allah .”
Demikianlah keyakinan Ibnu Muljam yang berpendapat bahwa membunuh Sayyidina Ali Bin Abi Thalib yang notabene salah satu sahabat yang dijamin masuk surga, menantu (suami Sayyidah Fathimah) dan saudara sepupu Rasulullah dan ayah dari Hasan dan Husein, dua pemimpin pemuda ahli surga, sebagai tindakan ibadah untuk mendekatkan diri kepada Allah.
Aksi yang dilakukan Ibnu Muljam ini adalah realitas pahit yang kita lihat pada kehidupan ummat Islam sekarang dimana diantara para pemuda kita giat melakukan kegiatan provokasi untuk menjustifikasi kaum Muslimin yang tidak berdosa sebagai kaum yang sesat dan ahlul bid’ah.Kelompok ini menggunakan intimidasi dan aksi kekerasan sebagai strategi perjuangan mereka. Merekalah yang pada raut wajahnya memancarkan hidayah dan mereka juga senantiasa membaca Al Qur,an diwaktu siang dan malam. Namun sesungguhnya mereka adalah keompok yang merugi sebab karakteristik mereka tepat sebagaimana sinyalemen yang disampaikan Rasulullah dalam sebuah haditsyang artinya , “akan ada para lelaki yang membaca Al Qur’an tanpa melampaui tulang selangka mereka. Mereka telah keluar dari agama laksana keluarnya anak panah dari busur.” Kebodohan mengakibatkan mereka merasa berjuang membela kepentingan agama Islam padahal hakikatnya mereka sedang memerangi Islam dan kaum muslimin.


Ibnu Muljam sejatinya adalah figure lelaki yang shalih,zahid dan bertaqwa. Bukan lelaki Bengal yang buta sama sekali terhadap ilmu agama. Di wajahnya terlihat dengan nyata jejak sujud. Ia juga hafal Al Qur’an dan sekaligus sebagai guru yang berusaha mendorong orang lain untuk menghafalkannya. ‘Umar bin Khattab pernah menugaskannya ke Mesir demi    mengabulkan permohonan ‘Amr bin Ash yang memohon kepada beliau untuk mengirimkan  ke Mesir figure yang hafal Al Qur’an untuk mengajarkannya kepada penduduk Mesir.  Tatkala Amr bin Ash meminta ,” Wahai Amirulmukminin, kirimkanlah kepadaku lelaki yang hafala Al Qur’an untuk mengajari penduduk Mesir, Sayyidina Umar menjawab, “ Aku mengirimkan untuk mu seseorang lelaki bernama Abdurrahman bin Muljam, salah seorang ahli Qur’an yang aku prioritaskan untukmu daripada untuk diriku sendiri. Jika ia telah datang kepadamu  maka siapkanlah rumah untuknya untuk mengajarkan Al Qur,an kepada Kaum Muslimin dan muliakanlah ia…..!
Meskipun Ibnu Muljam hafal Al Qur’an, bertaqwa dan rajin beribadah namun semua itu tidak membawa manfaat baginya. Ia mati dalam kondisi su’ul khatimah, tidak membawa iman dan Islam akibat kedangkalan ilmu agama yng dimilikinya dan berafiliasi dengan sekte Khawarij yang telah meracuni para pemuda muslim  sehingga melakukan aksi-aksi yang bertentangan dengan nilai – nilai luhur agama Islam namun justru mengklaim semua itu dalam rangka membela ajaran Allah dan Rasulullah.
Bercermin dari figur Ibnu Muljam tentu kita tidak perlu merasa aneh jika sekarang muncul kelompok-kelompok ekstrim yang mudah memvonis kafir terhadap sesama  muslim yang berbeda pandangan, melakukan tindakan yang sama persis dilakukan Ibnu Muljam. Mereka mengklaim berjuang menegakkan agama Allah namun faktanya justru menebar ketakutan pada umat Islam dan menciptakan konflik internal berdarah-darah yang membuat mustahil membangun persatuan sesama Muslimin.
Oleh karena itu menjadi tugas bersama para Ulama , Umaro dan muslimin untuk membentengi umat Islam di Indonesia dari ide-ide keagamaan destruktif yang dikembangkan oleh generasi Abdurrahman bin Muljam dan untuk berusaha keras menghalangi siapapun yang ingin menjadikan Indonesia sebagai lading subur bagi tumbuhnya kelompok-kelompok khawarij modern yang militant namun miskin ilmu.

Wallahu A’lam.

Sunah Salam Ketika Masuk Rumah Sendiri

Allah Ta’ala berfirman: “ Apabila kamu sekalian memasuki suatu rumah maka hendaklah kamu sekalian member salam kepada penghuninya, suatu kehormatan yang ditetapkan Allah dari sisi Allah, yang diberi barokah lagi baik”. (QS. An-Nuur,24 : 61)

Dari Anas ra.berkata : “Rasulullahsaw. Bersabda kepadaku : “wahai anakku, bila kamu datang kepada keluargamu maka ucapkanlah salam,niscaya kamu dan keluargamu medapat barokah”. (Riwayat At Turmudzy)

Taubat














Para Ulama mengatakan bahwa taubat dari perbuatan dosa adalah wajib. Apabila dosa itu tidak menyangkut dengan sesame manusia maksudnya hanya dosa antara seseorang denganAllah Ta’ala maka harus memenuhi tiga syarat yaitu ;
1.   Menghentikan perbuatan dosa itu.
2.   Menyesal atas perbuatannya itu.
3.   Berketetapan hati untuk tidak mengulangi lagi perbuatan dosa itu Selma-lamanya.
Apabila tidak memenuhi tiga persyaratan itu maka tidak akan diterima taubatnya.
Allah berfirman :” Bertaubatlah kamu semuanya kepada llah wahai orang-orang yang beriman agar kamu sekalian berbahagia”. (An-Nuur, 24 : 31)

Hadits Nabi Saw , Dari Ibnu ‘Abbas dan Anas bin Malik ra, bahwasanya Rasulullah saw bersabda : “Seandainya seseorang itu mempunyai satu lembah dari emas niscaya ia ingin mempunyai dua lembah; dan tidak ada yang dapat memenuhi mulutnya kecuali  tanah (ia tidak akan merasa puas terhadap dunia ini sebelum mati ).  Dan Allah akan senantiasa menerima taubat orang yang bertaubat”. ( Riwayat Bukhari dan Muslim)

Sabtu, 07 Januari 2017

Santri Dewasa.2


Program Pondok Pesantren untuk santri dewasa, pada tahun lalu  telah mencapai  30 santri dari berbagai daerah dan berbagai usia serta latar pendidikan yang berbeda.Sekitar 15 Santri telah kembali kedaerah asalnya, karena memang program yang diambil sesuai dengan keinginan, sekitar 2 bulan sampai 6 bulan.
Seperti yang telah menjadi Alumni Santri dewasa dari Daerah Bali,Riau,Bandung,Jakarta,Yogyakarta, Solo dan Sumatera Utara.
Selamat berjuang di Daerah Masing-masing teman, dengan bekal ilmu yang telah teman-teman ikuti semoga menjadi manfaat buat pribadi, keluarga dan lingkungan.
 2017
Program untuk tahun 2017, telah berjalan. Baru berjalan bebrapa hari dari tahun yang baru , Pondok Pesantren Al Khoirot telah kedatangan untuk nyantri dari berbagai  Daerah  diantara, dari Jakarta,Ciputat, Bandung, Kalimantan dan Malang. Dan juga dari berlatar belakang disiplin ilmu yang berbeda dari SMP , Mahasiswa S2 New Zealand sampai S2 dari UCLA (USA) dan German, dari usia 20 tahun sampai usia 52 tahun. Semua satu tujuan untuk mencari ridho Allah dalam mencari Ilmu Akherat.

Kami semua disini dididik dalam satu kebersamaan tanpa memandang perbedaan, karena kami semua saudara, satu dalam Islam. Tujuan kami satu , mencari Ridho Allah dalam berilmu; tekad kami satu ,belajar sesuai sunnah Rasulullah dan akhir kami satu, bisa mengajarkan ilmu yang kami dapat ke pada Keluarga,Saudara dan Muslimin,muslimah yang membutuhkan sesuai dengan Al Quran dan Sunah Rasul.

Mari Saudara ku se Iman, kita bersama – sama mencari Ilmu Akherat untuk  bekal kita.
Rasulullah Saw, bersabda :
“ Orang yang menuntut ilmu (agama), Allah menjamin rezekinya “
Dalam sebuah hadits Nabi Saw :
Sesungguhnya para Malaikat meletakkan sayapnya pada orang yang menuntut ilmu, karena suka (senang) pada apa yang dituntut. Rasulullah berlindung kepada Allah ;     ” Ya Allah aku berlindung kepada Mu dari ilmu yang tidak berguna.”
Ilmu yang tidak berguna yaitu ilmu yang tidak menimbulkan rasa takut kepada Allah. 

Inilah sekelumit mengenai Santri Dewasa di Al Khoirot, Insya  Allah  bermanfaat bagi  saya dan juga Santri Dewasa lainnya, serta saudara ku se Iman. Allah berfirman : “ Sesungguhnya Orang-orang Mukmin itu bersaudara “. (Al Hujurat, 49: 10)
Amin……ya Robbalalamin



Selasa, 03 Januari 2017

Hadits Qudsi.

HADITS QUDSI
Pengertian

(Firman ALLAH yang tidak tercantum dalam Al Qur’an)

Hadits Qudsi ialah Hadits  yang bersumber dari Rasulullah SAW dan disanadkan (dihubungkan) kepada Allah Jalla Jal aluhu.
Menurut para Ulama’, Hadits Qudsi ialah “Sesuatu yang diberitakan Allah kepada Nabi saw. Dengan perantaraan Jibril, atau dengan jalan ilham atau mimpi waktu tidur, lalu oleh Rasulullah diberitakannya pula dengan maksud dan tujuan berita diatas (kepada Umatnya) dgn lafadh dan ucapan beliau sendiri berdasarkan taufiq dari Allah.
Perbedaan Al Qur’anul Karim dengan Hadits Qudsi, oleh Para Ulama dikemukakan antara lain ;
1.   Isi al-Quranul Karim dan susunan kalimatnya menunjukan mu’jizat dan tantangan kepada manusia untuk menandinginya,sedang Hadits udsi tidak demikian.
2.   Al Quran yang mulia ialah Firman Allah yang setiap lafadhnya menjadi ibadah jika  dibaca dan diperintahkan dibaca dalam waktu shalat, sedangkan Hadits Qudsi tidak demikian.
3.   Al Quran diwahyukan kepada Nabi SAW dgn perantaraan Jibril a.s, sedangkan Hadits Qudsi kadang-kadang diwahyukan melalui Jibril,atau dengan mimpi atau mungkin juga berupa ilham.
4.   Al Quranul Karim tidak boleh disentuh atau dibaca oleh orang junub atau wanita haid, kecuali apabila darurat. Sedangkan  Hadits Qudsi tidak demikian.
5.   Kumpulan kalimat dalam Al Quran disebut ayat dan dihimpun menjadi surah. Sedang kumpulan kalimat dalam Hadits udsi tidak dapat disebut ayat ataupun surah.
Apabila Rasulullah saw. Meriwayatkan Hadits Qudsi, biasanya mengucapkan kata :”Allah berfirman”:, tapi firman itu tidak dimasukkan dalam Al Qur’an. Begitu juga uslub (susunan kata)nya tidak sama dengan uslub ayat-ayat al-Quran.
 Apabila para Sahabat menceriterakan Rasulullah saw. Ketika meriwayatkan  Hadits Qudsi, biasanya mereka mengucapkan :
Rasulullah saw. Telah bersabda dalam satu riwayat  yang disanadkan kepada Rab-nya.
Hadits Qudsi adalah satu perbendaharaan agama yang mulia dan agung, yang didalamnya terdapat tuntutan, bimbingan, pedoman dan petunjuk. Diantara Hadits-Hadits Qudsi yang sampai kepada kita,ada yang shahih memenuhi syarat-syarat Ilmu Hadits, bersumber dari Rasulullah saw. Yang dijamin kebenarannya oleh Allah di dalam Al – Quran :
          Dia tidak mengucapkan sesuatu yang terbit dari hawa nafsunya. Dia tidak akan mengucapkan sesuatu, kecuali dari Allah ( Q.S. 53 an-Najam : 3-4).

Demikian lah Pengertian dari pada Hadits Qudsi yang penulis dapat sumber dari Buku “ Hadits Qudsi, (Firman Allah yang tidak dicantumkan dalam Al Quran)
Pola pembinaan Akhlak Muslim , disusun oleh K.H.M Ali Usman ; H.A.A Dahlan ; Prof.Dr.H.M.D Dahlan. Berdasarkan atas kitab “Adabul Ahaditsil Qudsiyah” disusun oleh Dr. Ahmad Asyibashi, Dosen Univ. al –Azhar Kairo.

Insya Allah , penulisan ini memberikan pengetahuan tentang banyaknya Hadits-Hadits dari Rasulullah yang semakin memberi pedoman, petunjuk dan bimbingan agar kita semakin bertambah ke Iman an dan semoga tercapai mardlotillah. Amin